Maman Supratman, Sang ‘Guru Kehidupan’

Secara tak sengaja saya nemu artikel ini. Pada sebuah fan page FB, tertulis profil singkat seorang guru senior. Yang telah mengabdikan dirinya selama 40 tahun untuk mendidik, mencerdaskan kehidupan bangsa. Lantas yang membuat saya kagum adalah, semangat juangnya yang tetap tinggi, meski masa depannya belum jelas. Mengingat, hingga kini, guru itu berstatus sebagai honorer abadi.

Adalah seorang Maman Supratman, demikian tulis fan page itu. Beliau pertama kali mengajar tahun 1974, pada sebuah sekolah negeri. Di zamannya, Pak Maman merupakan guru yang serba bisa. Karena mengajar beberapa mata pelajaran.

Penulis pada fan page itu bangga dengan Pak Maman. Mereka menilai, Pak Maman merupakan sosok pendidik yang sangat setia dan loyal. Beliau juga sangat menekuni profesinya sebagai guru. Sebab, hingga kini, pak Maman tak pernah menuntut keinginannya, meskipun sudah menjalani masa honorer selama 40 tahun.

Pada peringatan Hari Guru yang berlangsung beberapa waktu silam, beberapa kalangan mengusulkan penghargaan kepada Pak Maman. Sebagai Guru Mulia. Ini sejalan dengan program yang dicanangkan Menteri Pendidikan Dasar dan menengah, untuk memuliakan para guru.

Dengan kesetiaan, loyalitas, serta pengabdian di sekolah negeri selama 40 tahun tanpa mengeluh, Pak Maman rasanya pantas mendapat pengakuan itu. Beliau merupakan sosok guru yang sebenarnya. Semangat yang ditunjukkan, mampu memberi ilham bagi guru junior, termasuk saya.

Di usia senjanya kini, Pak Maman masih terus saja berdedikasi. Beliau masih setia melestarikan angklung, serta seni tradisional lainnya. Termasuk mengampu beberapa mata pelajaran. Antara lain Biologi, Fisika, Matematika, dan Keterampilan. Kini, Pak Maman mengajar Seni Budaya.

Mudah-mudahan beliau selalu sehat, dan tetap dalam lindungan-Nya. Juga mendapat kebaikan atas apa yang telah dilakukan. Mudah-mudahan Pak Menteri mendengarkan hal ini. Pak Maman Supratman, Sang Guru Kehidupan.

Sumber: fanpage FB loker puisi

No comments