Maman Supratman, Sang ‘Guru Kehidupan’
Secara tak sengaja saya nemu
artikel ini. Pada sebuah fan page FB, tertulis profil singkat seorang guru
senior. Yang telah mengabdikan dirinya selama 40 tahun untuk mendidik,
mencerdaskan kehidupan bangsa. Lantas yang membuat saya kagum adalah, semangat juangnya
yang tetap tinggi, meski masa depannya belum jelas. Mengingat, hingga kini,
guru itu berstatus sebagai honorer abadi.
Penulis pada fan page itu
bangga dengan Pak Maman. Mereka menilai, Pak Maman merupakan sosok pendidik
yang sangat setia dan loyal. Beliau juga sangat menekuni profesinya sebagai
guru. Sebab, hingga kini, pak Maman tak pernah menuntut keinginannya, meskipun
sudah menjalani masa honorer selama 40 tahun.
Pada peringatan Hari Guru yang
berlangsung beberapa waktu silam, beberapa kalangan mengusulkan penghargaan
kepada Pak Maman. Sebagai Guru Mulia. Ini sejalan dengan program yang
dicanangkan Menteri Pendidikan Dasar dan menengah, untuk memuliakan para guru.
Dengan kesetiaan, loyalitas,
serta pengabdian di sekolah negeri selama 40 tahun tanpa mengeluh, Pak Maman
rasanya pantas mendapat pengakuan itu. Beliau merupakan sosok guru yang
sebenarnya. Semangat yang ditunjukkan, mampu memberi ilham bagi guru junior,
termasuk saya.
Di usia senjanya kini, Pak
Maman masih terus saja berdedikasi. Beliau masih setia melestarikan angklung,
serta seni tradisional lainnya. Termasuk mengampu beberapa mata pelajaran. Antara
lain Biologi, Fisika, Matematika, dan Keterampilan. Kini, Pak Maman mengajar
Seni Budaya.
Mudah-mudahan beliau selalu
sehat, dan tetap dalam lindungan-Nya. Juga mendapat kebaikan atas apa yang
telah dilakukan. Mudah-mudahan Pak Menteri mendengarkan hal ini. Pak Maman
Supratman, Sang Guru Kehidupan.
Sumber: fanpage FB loker puisi
Post a Comment