Menelusuri Jejak Leluhur (1)

Ada hal menarik yang selalu ingin saya pecahkan. Mengurai silsilah keluarga. Begitu banyak pertanyaan yang menggelayut. Termasuk bagaimana bisa leluhur kami itu sampai ke Tanah Deli, kapan, untuk kepentingan apa, serta berapa banyak keluarga yang diboyong.


Jika dirunut, saya termasuk generasi kedua yang besar dan lahir di Tanah Deli ini. Mamak dan ayah saya juga. Sedangkan nenek (ibunya mamak) kelahiran Jawa. Demikian halnya dengan kakek (ayahnya mamak).

Yang membuat saya penasaran, mamak tak pernah menceritakan garis keturunan kami, termasuk asal-usulnya. Beliau hanya memberitahukan dan mengenalkan kepada siapa saya berjumpa. Termasuk jika dengan anggota keluarga.

Sumber yang bisa saya tanyakan saat ini adalah nenek Suti (ibunya mamak) dan nenek Halimah (bibinya mamak). Mereka 3 bersaudara, seorang lelaki, dan dua perempuan. Saudara laki-laki nenek yang paling besar itu telah wafat. Kek Jalil namanya.

Kek Jalil-lah, menurut Nek Halimah, yang paling mengetahui latar belakang migrasi Mbah Buyut kami itu. Karena beliau sudah cukup mengerti (waktu itu), meskipun masih bocah. Sedangkan Nek Suti dan Halimah masih balita. Sehingga tak banyak yang diceritakan dari pengalamannya sendiri, kecuali jika memang diberitahu ibunya (Mbah Buyut). Harapan satu-satunya untuk menggali informasi tersebut bisa berasal dari Wawak (anaknya Kek Jalil). Dengan harapan, Kek Jalil sempat berbagi cerita pada anak-anaknya itu.

bersambung

No comments