Gagal Liburan Menjelang Deadline
Ternyata tak semua guru menikmati waktu liburan. Mereka tetap
harus berjuang keras, meski pada saat jeda semester seperti saat sekarang ini. Deadline
hingga penghujung tahun menjadi sebab, kenapa mereka harus rela melewatkan
libur bersama keluarga.
Lantas? Kenapa guru itu juga harus dikejar-kejar deadline? Bukannya
beban kerja mereka telah rampung ketika akhir semesteran lalu?
Rupanya sebagian dari mereka mendapat ‘rejeki’ menginput data
pada sistem miliknya Kemendikbud. Data ini beragam. Ada yang khusus untuk guru,
dan juga siswa.
Data untuk guru berupa riwayat mengajar. Yang harus terus di
update selama semester berjalan. Setiap guru, diberikan satu akun khusus oleh
Kemdikbud. Akun yang bernama ‘Padamu Siap’ ini, memuat data tentang jumlah jam
mengajar. Termasuk saat pertama kali mendapat tugas sebagai guru. Akhir dari
pemuatan data ini berupa terbitnya kartu NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga
Kependidikan).
Keseluruhan proses input data tadi harus dilakukan sebelum
akhir tahun. “Karena jika tidak, NUPTK guru-guru itu akan di hold. Yang bisa
berdampak terhadap pemberhentian pemberian tunjangan profesi,” kata guru yang
merangkap jadi operator dadakan itu.
Namun, proses input data itu penuh dengan kerumitan. Selain karena
waktu yang mepet, juga tentang sistem yang kadang kala down. Belum lagi
pembuatan penilaian kinerja guru (PKG) secara online. Sejumlah banyaknya guru
di sekolah itu.
Kesibukan itu masih terus saja bertambah. Keikutsertaan
siswa pada Ujian Nasional (UN) mendatang harus didaftarkan sejak sekarang,
sebelum akhir tahun. Tahapannya melalui inputan data di Dapodik. Setelah itu,
data siswa akan muncul pada akun milik sekolah di situsnya Kemendikbud.
Selanjutnya data ini harus diverifikasi dan validasi. (verval).
Sambil kembali dikroscek kesamaan identitas, sesuai dengan ijazah terakhir
mereka. Yang lantas menjadi tantangan adalah, jika jumlah siswa yang akan
diverval itu mencapai ratusan, bahkan ribuan. Maka yang terjadi adalah guru
tadi harus benar-benar melupakan kesempatan berliburnya.
Akibatnya bisa ditebak, sang guru akan terlihat ‘aneh.’ Masih
saja sibuk pada saat guru yang lain sudah libur. Dan jadwal belajar pun libur. Namun
apa pun ‘keanehan itu’, mereka pantas dianggap sebagai ‘Hero.’ Memperjuangkan nasib
orang lain, pada saat nasib mereka sendiri belum jelas nasibnya.
Selamat bertugas teman-teman guru yang merangkap operator
se-Indonesia. Selamat menikmati waktu-waktu deadline anda. Tugas ikhlas anda mudah-mudahan
akan dicatat sebagai amal baik olehNya. Amin…
Post a Comment