Raja Maling Masih Bergentayangan
Kabar miris kembali saya dengar pagi ini: Kompresor untuk
praktik siswa hilang. Padahal itu satu-satunya yang kami miliki. Dibeli dengan
susah payah, dan butuh waktu yang lama pula. Sungguh miris. Sangat miris.
Hilangnya beberapa aset sekolah di tempat saya bertugas
memang sudah seperti langganan. Beberapa bulan yang lalu, pencurian itu marak
terjadi. Namun, beberapa bulan belakangan, frekuensinya berkurang. Kami lantas
berfikir, situasinya akan lebih aman. Terutama ketika kami memberi pengamanan
ganda, termasuk dengan menambah kekuatan penjaga malam.
Rupanya kami kecolongan juga. Si raja maling masih saja
gentayangan. Dengan cara yang entah bagaimana, pertahanan itu pun jebol juga.
Padahal ruangannya dikunci. Juga digembok. Dan jalan menuju ruangan itu pun
juga, digembok. Namun apa daya. Si maling lebih pintar.
Pekerjaan menjaga sekolah pun rupanya susah-susah gampang.
Dengan luasnya lokasi, si penjaga harus ekstra ketat. Belum lagi ancaman yang
mungkin saja terjadi.
Harapan satu-satunya adalah nurani. Ya masak aset sekolah
digilir, dijadikan ajang mencari uang. Ini kan sama saja korupsi. Cuma dengan
bentuk yang lebih sadis. Kalau mau cari uang, jangan ‘arisan’ dengan aset
sekolah dong.
Yang jelas, kejadian ini membuat luka yang sangat dalam.
Terutama dengan niat mencerdaskan kehidupan bangsa.
Post a Comment