Proto Emperor Yang Buat Bahagia (Meskipun Terlambat Bahagia)-2 (Habis)
Penayangan Dash Emperor ini, diiringi dengan keluarnya
produk mobil mini 4 WD di pasaran. Ketika itu, ada dua jenis mainan mobil mini
yang meluncur ke pasar.
Jenis pertama imitasi. Selain ukurannya yang lebih besar, modelnya
pun praktis tidak ada yang menyerupai dengan model yang ada pada film kartun
Dash Emperor. Ketika dibeli, mobil jenis ini sudah siap pakai. Sehingga tidak
perlu dirakit-rakit lagi. Meskipun begitu, harganya dibanderol lebih murah. Sekitar
tujuh ribuan (cukup mahal ketika itu).
Sedangkan jenis yang kedua merupakan keluaran Tamiya. Jenis ini
yang modelnya mirip dengan yang ada di film itu. Ketika dibeli, tidak bisa
langsung meluncur ke sirkuit. Melainkan harus dirakit terlebih dahulu. Harganya
hampir tiga kali lipat dari yang imitasi: Delapan Belas Ribuan. Sekedar gambaran,
uang jajan saya sekitar dua ratus rupiah, ketika itu.
Sebagian teman-teman saya, terutama yang berasal dari
kalangan mampu, tak butuh waktu lama untuk bisa memiliki mobil mini 4 WD ini. Ada
yang membeli model Emperor, Great Emperor, Burning Sun, atau pun Canon Ball. Di
antara mereka, bahkan ada juga yang membeli sekaligus dengan sirkuit-sirkuit
(mini) nya.
Saya menilai, betapa bahagianya mereka waktu itu. Bisa menonton
Dash Emperor, sekaligus memiliki mobil mainannya. Bahkan, sekaligus bisa
mencobanya langsung di trek. Tidak sendirian. Melainkan beramai-ramai. Dengan sesama
pemilik mini 4 WD tentunya. Itulah bahagia menurut saya, semasa SD, pada musim
Dash ini.
Karena sadar kondisi, saya tak berani memintanya
berkali-kali. Baik itu kepada mamak, atau bibik, atau nenek, atau juga kakek. Kepada
mereka-mereka ini saya merasa dekat. Saya sendiri waktu itu tinggal dan
dibesarkan oleh bibik, saudara sepupunya mamak.
Rasa ingin memiliki yang sangat kuat, muncul ketika saya
menyaksikan teman-teman trek-trekan ketika ber-mini 4 WD. Sepulang sekolah,
menjelang ngaji siang, atau sepulang ngaji, mereka selalu menggelar sirkuit. Beradu
balap, beradu ketangkasan, beradu teknik settingan
mobil balapnya. Atau sekadar ingin gagah-gagahan. Menunjukkan kepada kami, yang
belum punya.
Hampir menjelang setahun, barulah saya bisa memiliki mobil mini
4 WD. Bukan yang asli, melainkan imitasi. Ketika itu, setelah lebaran, saya
membelinya dari sebuah toko yang berada di Brayan. Mobil mini 4 WD berwarna
biru, hasil dari ‘angpao’ saat berkunjung ke rumah-rumah saudara. Alhamdulillah.
Paling tidak, meskipun jauh dari aslinya, mini 4 WD yang tak bernama ini bisa
menjadi teman saya, ketika tidur.
Mobil ini yang saya mainkan, untuk memendam rasa memiliki
mobil mini 4 WD idaman. Berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan bertahun-tahun. Sampai
saat itu akhirnya tiba.
Pada saat musim telah sepi, ketika kebanyakan teman-teman
sudah tak lagi memainkan mini 4 Wd-nya Dash, saya malah ketiban bahagia. Sekitar
tahun 1992 waktu itu. Beberapa hari setelah menikah, bibik, membelikan saya
sebuah mobil mini 4 WD Tamiya sungguhan. Modelnya pun bukan seperti kebanyak
yang dipunyai teman-teman saya: Proto Emperor.
Inilah mobil, yang dalam film Dash, dipunyai oleh lawan yang
paling tangguh Yonkuro: Kidouin. Proto Emperor ini, seperti dikisahkan dalam
film itu, seingat saya, merupakan segaris keturunan dengan Emperor, dan Great
Emperor nya Yonkuro. Karena sama-sama dikembangkan oleh ayahnya Yonkuro.
Proto Emperor ini pula, yang akhirnya membuat saya bahagia. Meskipun
itu datangnya terlambat. Tapi tetap saja, saya merasa amat sangat senang. Senangnya
anak-anak.
Terima kasih bik. Semoga engkau sehat dan bahagia selalu. Seperti
saya yang waktu itu merasa bahagia karena hadiah darimu.(sap)
Post a Comment