Hari ‘H’ Penuh Senyum dan Makan, ‘H+1 Rezekinya Tukang Becak Sampai Penjual Makanan
Aktivitas terbanyak saya pada hari lebaran ini adalah
senyum. Selebihnya makan. Kalau tidak kedua itu, ya tidur.
Bertemu dan bersilaturahmi dengan banyak orang membuat raut
muka ini senantiasa harus tersenyum. Biar enak dilihat. Lagian ini kan hari
kemenangan, harus dilalui dengan perasaan gembira. Dan senyum merupakan
ungakapan kegembiraan itu.
Berkunjung dari satu rumah jiran, ke rumah tetangga yang lain. Juga dari satu rumah saudara, ke rumah kerabat yang lain, membuat lidah berkelana. Mulut dibuat tak berhenti menggiling. Jamuan santapan nan lezat menanti. Mata tak sanggup menolak mesti perut sudah ‘angkat tangan.’ Alhasil, program diet khawatir gagal. Khawatir yang lain: takut dikira adu buncit dengan istri, yang memang sedang hamil.
Ketika hari menjelang larut, baru lah aktivitas senyum dan makan itu selesai. Selanjutnya apa? Tak menunggu waktu lama bagi mata untuk terpejam. Tidur. Mengumpulkan energi buat esok.
Pada H+1 ini, sudah lebih sedikit sanak famili yang akan dikunjungi. Sudah digeber habis pada hari ‘H’. Di jalanan, roda ekonomi mulai berputar. Aktivitas jual beli sudah terjadi. Kebanyakan didominasi oleh jasa angkutan. Seperti angkot dan becak mesin.
Mayoritas pedagang pun memanfaatkan momen lebaran ini untuk mengais rezeki. Kebanyakan pedagang mainan anak, toko-toko roti, serta makanan siap saji.
Tren masyarakat yang masih belum memasak pada H+1 ini, benar-benar dimanfaatkan penjual makanan. Mereka memperbanyak stok jualannya. Apalagi ini weekend.
Rupanya dugaan penjual makanan itu tak meleset. Warung-warung bakso ramai. Kios-kios penjual ayam penyet padat. Demikian pula pedagang penjual kuliner lain, dikerubungi pembeli. Praktis, menu makanan pada tempat kuliner favorit, telah tutup sebelum jam 10.00 malam. Sold out.
Setelah becak mesin dan warung ayam penyet ramai, besok (H+2) giliran siapa lagi yang akan menangguk banyak rezeki? Feeling saya tempat-tempat hiburan anak-anak.
Post a Comment