Konsep Tugas Akhir yang Bikin: 'Wow'
Banyak pengalaman berharga yang kami dapat ketika mengunjungi salah satu SMK Vokasi di New Zealand ini: Massey High School.
Lokasinya terletak cukup jauh dari pusat kota Auckland. Sekitar 45 menit kalau ditempuh melalui jalan darat.
Yang membuat rombongan kami geleng-geleng kepala (hingga menuju bis ketika akan pulang) adalah ini: Konsep Tugas Akhir.
Sekolah vokasi di sini menilai kompetensi siswa berbasis hasil project nya. Siswa akan dibagi dalam beberapa grup, diminta untuk mendesain, merancang, membuat analisis bahan dan biaya, membuat, menguji coba, serta menguji daya tahan produl yang dihasilkannya.
Untuk melaksanakan project itu, siswa diberikan biaya oleh sekolah. Di mana biaya itu berasal dari pemerintah. Kecuali untuk project akhir, yang sebagian di antaranya berasal dari biaya orang tua.
Contohnya ini: Rumah. Project itu dilaksanakan oleh siswa 'Years 13'. Atau siswa tahap akhir. Kalau di Indonesia setara dengan siswa kelas XII.
Rumah ini sepenuhnya didisain, dikalkulasi, dan dibangun oleh siswa. Rumah tersebut bisa diangkat. Dipindah-pindah. Dan diangkut dengan truk. Dengan bantuan guru dan pihak industri.
Satu grup siswa terdiri dari 5 orang siswa. Tergantung dari berat dan ringannya project yang akan mereka buat.
Setelah selesai, rumah itu nantinya akan dipasarkan oleh pihak sekolah/industri yang membantu tadi. Harganya sekira NZD $185.000.
Pemukiman merupakan masalah yang cukup serius di Auckland. Harga properti di sini terlalu mahal. Banyak para pekerja memilih untuk tinggal di daerah pinggiran,seperti Hillsbrough.
Sehingga rumah project yang dibuat para siswa itu cukup membantu.
Saya juga melihat pola yang serupa pada bidang Automotif. Para siswa diberikn project sejak 'Years 11'. Mereka merakit sebuah sepeda motor mini dan kendaraan listrik.
Sebagai tugas akhir, para siswa dibagi dalam sebuah grup yang terdiri dari dua orang. Projectnya ini: Membuat kendaraan single seater. Yang kalau saya lihat, lebih mirip dengan Gokart.
Biayanya menjadi tanggung jawab sekolah dan orang tua. Dan jika project ini sudah selesai, semua project-project mereka itu, boleh dibawa pulang. Saya menyaksikan bagaimana kendaraan-kendaraan itu diuji.
Dalam hal ini, kita memang harus belajar banyak dari mereka.
Post a Comment