Akar Bajakah



Begitu mendengar kanker, saya langsung teringat penelitian tiga orang siswa. Lalu teringat akar Bajakah. Kemudian teringat Kalimantan. Lalu teringat sohib: Aditya Nugraha.

Saya memanggilnya Adit. Kami berada di kelas yang sama tahun 1999. Pada kelas 3 IPA 4. Ketika dia baru pindah dari sekolah yang lebih bergengsi: SMA Negeri Plus yang ada di Sibolga.

Tapi, bukan karena asal sekolah lamanya yang membuat Adit berbeda. Melainkan logatnya.

Bayangkan, pada saat kami menyebutkan rekan sekelas dengan panggilan 'kawan', ataupun 'kedan', dia malah menyebut: 'temen-temen'. Terasa ganjil. Betawi kali.

Adit termasuk teman yang di atas rata-rata. Terutama jiwa sosialnya.

Pernah suatu pagi saya ada kebutuhan mendadak. Buku pelajaran yang berisi tugas ketinggalan di rumah.

Dalam keadaan kalut, Adit menawarkan kereta (motor) Suzuki Shogunnya untuk dipinjamkan.

Alhamdulillah. Meskipun setang kemudi motornya baling 30 derajat. Sehingga kalau diluruskan malah belok patah ke kanan, tapi buku itu berhasil saya ambil. Dan terkumpul tepat waktu.

Pun begitu ketika buku Guru Vokasi Zaman Milenial dilaunching.  Adit merupakan 10 pemesan pertama. Saya lalu mengirim buku itu ke pulau Borneo.

Oleh Adit, dan atas permintaan saya, buku itu lalu difoto pada simbol-simbol kota yang ada di pulau Kalimantan. Di antaranya Martapura, dan Tabalong.

Adit memang lama bermukim di pulau Kalimantan. Dia bekerja sebagai support maintenance untuk alat-alat berat yang beroperasi di daerah pertambangan.

Kesibukannya melakukan perawatan komponen yang ada pada unit alat berat seperti turbocharger, transmisi ataupun brake sistem, sesuai dengan basicnya yang D4 Teknik Mesin USU.

Hari Kamis yang lalu, Adit merespon kebingungan saya dengan mengirim Akar Bajakah dari Balikpapan.

"Semoga bermanfaat dan menyembuhkan ya men," katanya singkat melalui WA.

Manfaat Kayu Bajakah mengemuka setelah viralnya penemuan tiga siswa SMAN 2 Palangkaraya.

Penemuan khasiat Bajakah yang diduga sembuhkan kanker itu membawa tiga siswa itu mendapat predikat juara dunia di World Invention creativity Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan.

Tumbuhan Bajakah hidup di tanah gambut di pedalaman hutan Kalimantan. Batang pohon Bajakah yang terpotong meneteskan air berwarna bening. Air tersebut berkhasiat untuk kesehatan

Ketika saya lacak, kiriman Adit itu sudah ada di Jakarta. Mungkin Senin sudah diterima. Untuk selanjutnya diramu. Dan diberikan kepada mamak.

Terima kasih ya dit. Semoga Allah membalas budi baikmu.


No comments