Usahanya Sukses, Fredy Biayai 65 Gurunya ke Luar Negeri



Anda masih ingat dengan Fredy Chandra? Pengusaha yang mendadak terkenal usai membiayai 65 orang gurunya melancong ke luar negeri pada penghujung tahun 2017 yang lalu?
Meskipun hari bahagia itu telah berlangsung sekira 3 tahun yang lalu. Namun masih ada sisi menarik yang bisa dijadikan pelajaran.
Seperti diketahui, Fredy yang merupakan alumnus SMAN 1 Pekalongan itu bukan saja menggratiskan seluruh biaya perjalanan para gurunya, melainkan juga mengurus seluruh dokumen dan administrasi yang dibutuhkan.
Selain itu, mereka juga mendapat tiket pesawat, hotel, restoran dan fasilitas nomor satu.
Tak hanya itu, Fredy yang ingin menunjukkan bhakti kepada guru SD, SMP, dan SMA nya, memberikan uang saku dalam bentuk Ringgit dan Dolar untuk digunakan selama liburan kepada masing-masing gurunya itu.
Menurut Kepala SMAN 1 Pekalongan ketika itu, Sulikin, Fredy sangat perhatian kepada guru-gurunya. Dalam persiapan sebelum berangkat ke Malaysia dan Singapura, Fredy meminta agar dibuatkan grup whatsapp.
Tujuannya, agar ia bisa memantau setiap saat kondisi para mantan guru-gurunya itu dan berpesan agar setiap keceriaan guru-gurunya itu diunggah.
Saat hari keberangkatan tiba, 65 guru, baik yang masih aktif maupun pensiun itu diberangkatkan ke Jakarta dengan menggunakan dua bus.
 “Bus-nya juga yang bagus. Pokoknya mewah sekali,” ucap Sulikin.
Setibanya di bandara Soeta, Fredy yang didampingi keluarganya pun menyambut dengan penuh kehangatan. Menurut Sulikin, Fredy memperlakukan guru-gurunya layaknya ia memperlakukan orangtuanya sendiri.
Salah seorang guru mengatakan bahwa dirinya tak pernah mengajar Fredy. Meski begitu, ia mengaku sangat terharu dengan perlakuan Fredy kepada guru-gurunya.
Lantas, siapakah sebenarnya sosok Fredy hingga mampu membiayai 65 orang gurunya berpergian ke luar negeri?
Fredy merupakan putra dari almarhum Pjan Yauw Cwan. Yang dulu pernah tinggal di Pekalongan, sebelum akhirnya merantau ke Jakarta.
"Dulu dari kecil sampai lulus SMA dia (Fredy) tinggal di Jalan Salak Kota Pekalongan bersama kedua orang tuanya," kata Wawan, salah seorang kerabat Fredy Chandra saat diwawancarai pada tahun 2017 yang lalu.
Namun, setelah ayah Fredy meninggal, dia mengajak ibundanya merantau ke Jakarta. "Saat ini rumahnya di Jalan Salak itu kosong," Wawan menambahkan.
Dia menyebut sifat dermawan Fredy memang sudah terlihat sejak masih sekolah. Fredy tidak segan membantu teman-temannya.
Sebelum merantau ke Jakarta, Fredy juga pernah beberapa bulan bekerja sebagai guru di SD Sampangan dan teknisi komputer di sebuah pabrik di Pekalongan.
Selama sekolah, Fredy memang sosok anak yang cerdas dan memiliki motivasi yang tinggi untuk sukses. "Setelah sempat bekerja di pabrik itulah Fredy memutuskan untuk merantau di Jakarta," kata dia.
Menurut Wawan, kini Fredy sebagai pengusaha yang terbilang berhasil karena gigih bekerja. Dia menggeluti bisnis fiber optik.
"Saat ini dia (Fredy) sebagai pengusaha sukses kabel fiber optik FO laut. Memang dia orangnya cerdas dan sangat gigih bekerja karena ingin sukses. Padahal dia dulu sempat kuliah di ITB Bandung, tapi tidak selesai," katanya.
Selama bekerja di Jakarta, Fredy sering kali mendapatkan proyek pekerjaan di luar negeri, seperti di Eropa. "Dulu pernah cerita kalau dia (Fredy) pernah ada kerjaan di Jerman dan Prancis. Tapi katanya saat itu juga beberapa negara lainya," katanya.
Fredy merupakan sosok yang sulit sekali dijumpai seperti sekarang ini. Bhakti yang ditunjukkannya merupakan balas jasa atas ilmu yang yang tak ternilai dari para gurunya itu. (bbs)


No comments