Ternyata Petani, Perkedel, Basa-basi, Ada Kepanjangannya Looh. Cari Tahu Yok…
Istilah yang selama ini kita dengar ternyata ada kepanjangannya. Yang bisa jadi, baru diketahui oleh sebagian besar orang. Apa saja istilah itu? Mari kita simak….
Petani
(Penyangga Tatanan Negara Indonesia)
Indonesia sebagai negara agraris,
dengan suburnya lahan pertanian, membuat profesi petani mempunyai peran
penting.
Pada era perjuangan menuju kemerdekaan,
profesi petani mendominasi di masyarakat. Bung Karno menganggap petani sebagai
tulang punggung identitas Indonesia.
Oleh karena itu Bung Karno juga
lah yang memberikan sebuah kepanjangan khusus untuk kata ‘petani’, yakni
sebagai Penjaga Tatanan Negara Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Bung Karno pertama
kali pada tahun 1952 di tengah penggaungan swasembada pangan untuk menjaga
stabilitas nasional. Oleh karena itu petani selalu dipandang spesial sebagai
penjaga ketahanan pangan.
Perkedel
(Persatuan Kentang dan Telur)
Sebenarnya perkedel
sendiri berasal dari bahasa Belanda yaitu frikadel. Frikadel juga termasuk
makanan asli Eropa yang penampakannya mirip perkedel punya kita sekarang. Bahkan
frikadel menjadi makanan khas di Jerman dan Denmark.
Sehingga makanan ini memiliki
banyak sebutan, seperti frikadeller, frikadellen, buletten, fleischkuechle, dan fleishpflanzerl.
Makanan Eropa ini diperkirakan
dibawa Belanda saat menjajah Indonesia. Hanya saja bagi warga Indonesia, daging
sangat sulit didapat sehingga makanan ini dibuat dengan memanfaatkan kentang
dari hasil pertanian.
Sedangkan telur
digunakan agar adonan kentang yang dihancurkan tadi tetap melekat saat
digoreng. Sehingga cenderung mudah untuk dibentuk.
Hingga sekarang
perkedel ternyata berkembang ya. Kreasi masyarakat Indonesia melahirkan
berbagai perkedel jenis lainnya, seperti perkedel jagung, ubi jalar, dan tahu.
Basa-Basi (Bahas Sana
Bahas Sini)
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), basa-basi diartikan sebagai adat sopan santun; tata
krama pergaulan.
Namun, ternyata ada yang menyebutkan kalau
basa-basi juga berasal dari kepanjangan 'bahas sana bahas sini'. Memang tidak
ditemukan etimologi kata tersebut secara keilmuan. Tapi tetap masuk akal ya.
Namanya juga basa-basi, bukan diskusi dan persentasi yang cenderung
menyampaikan informasi.
Putu
(Perdagangan Umum Tenaga Uap)
Kue Putu ini sebenarnya berasal
dari bahasa Jawa. Sebelumnya dikenal sebagai kue puthu bumbung. Ciri khasnya adalah suara khas seperti orang
bersiul yang nyaring dan panjang yang keluar dari semburan udara yang berasal
dari lubang kukusan kue ini.
Ada beberapa versi yang menyebutkan asal
muasal kue putu hingga menjadi kudapan tradisional khas Indonesia. Ada yang
menyebut dari masa kolonial Belanda, ada pula yang mengira ini berasal dari
China yang kemudian terjadi akulturasi dengan selera masyarakat Jawa.
Meski begitu bahan baku kue putu, yaitu tepung
beras dan gula merah, serta taburan kelapa ini sudah menjadi bahan dasar
kuliner khas Indonesia dan Asia.
Jadi, kepanjangan putu sebagai 'perdagangan
umum tenaga uap' itu lebih kepada pengertian secara umum, singkat, dan padat
akan proses pembuatan kuenya.
Benjol (Bengkak-Menonjol)
Menurut KBBI benjol diartikan
sebagai bengkak atau bincul pada dahi atau kepala. Sedangkan dalam dunia
kesehatan benjol disebut dengan edema.
Benjol bisa terjadi disebabkan oleh bengkak
pada jaringan pembuluh darah karena benturan yang terjadi. Pada saat benturan
itu terjadi, kulit kepala manusia yang memiliki suplai darah yang melimpah itu
akan luka sehingga akan menyebabkan pendarahan di bawah kulit pada daerah yang
terkena benturan.
Doi (Dia
Orang Istimewa)
Sebenarnya istilah doi pertama
kali dan kerap dikenal berasal dari bahasa Inggris yaitu Digital Object
Identifier (DOI). Ini merupakan alat pengenal permanen yang digunakan pada
suatu dokumen elektronik.
Penggunaannya adalah untuk memberikan catatan
ilmiah atau artikel yang mengenali angka-angka secara unik yang dapat digunakan
oleh seseorang untuk menempatkan rincian catatan dan salinan elektronik. Sistem
DOI lebih ke penggunaan metadata.
Pengertian ‘doi’ sebagai kepanjangan dari ‘Dia
Orang Istimewa’ sebenarnya bahasa informal saja karena sebetulnya tidak sesuai
dengan kaidah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Istilah ini biasanya digunakan untuk
menyebutkan seseorang yang “spesial” yang sering digunakan oleh perempuan yang
sedang membicarakan kekasihnya atau gebetannya.
HVS (Hout Vrij Schrift)
Hout Vrij Schrift sendiri
memiliki arti kertas tulis dari bahasa Belanda. Atau sering juga diartikan
sebagai kertas bebas serat kayu. Kalau sudah tahu begini, memang pengucapannya
jadi belibet ya.
Orang Indonesia sebenarnya sudah biasa
menyebut ‘kertas HVS’ yang identik dengan kertas yang digunakan untuk mencetak.
Kalau sudah kebiasaan begini memang sulit untuk menghindarinya.
Sumber: Wikipedia | KBBI Daring | Kumparan |
Semaranginside.com | Hai.grid.id | Bobo.grid.id | Borobudurnews.com |
Portaljember.Pikiranrakyat.com | Instagram Republika
Post a Comment