Remaja Idaman
Oleh: Suryaman Amipriono
Setelah membaca judulnya, yang anda perhatikan pada foto itu jangan saya. Tapi remaja yang ada di depan saya. Yang menggunakan baju batik lengan panjang itu.
Namanya
Hadid Al Nusa. Saya mendengarkan sekilas tentang Hadid dari ibunya. Yang berbicara
dengan rombongan ketika dalam perjalanan menuju Kantor Urusan Agama (KUA).
Untuk menyelesaikan pemberkasan tanah wakaf.
“Alhamdulillah,
Hadid sudah hafal Al Quran 30 juz. Nggak sia-sia usahanya belajar Al Quran dari
kecil,” sayup-sayup suara ibunya dari bangku baris kedua.
Hadid mulai
menghafal Al Quran sejak kelas V SD. Ia merupakan murid yang amat setia dari
gurunya: Ustadz Suhaili Ahmad. Menurut ibunya, Ustadz Suhaili Ahmadlah yang merupakan
sosok dibalik kecintaan Hadid terhadap Al Quran.
Pada awal
tahun 2019 lalu, Hadid berhasil diwisuda dari Huffazh Centre Indonesia cabang
Medan.
Huffazh
Centre Indonesia (HCI) menyelenggarakan Program Tahfizh 6 bulan. Program ini diikuti
oleh peserta yang lulus seleksi, dari berbagai sekolah Aliyah-Sederajat, yang masih
duduk di kelas 1 dan 2.
Siswa HCI dipersiapkan
untuk masuk ke Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia, yang mengadakan program
untuk masuk ke universitasnya bagi anak yang Hafizh 30 Juz, tanpa testing.
Mereka bahkan
membolehkan siswa itu untuk memilih fakuktas dan jurusan apa saja yang disukai.
“Kalau
Hadid kemaren ditawari untuk masuk ke kepolisian. Namun entah kenapa, kok Hadid
nggak mau,” tutur ibunya. Saya menatap raut wajahnya dari kaca spion tengah.
“Yang
menawarkan itu bahkan sampai meminta saya, untuk terus membujuk Hadid. Agar menerima
tawaran itu. Tapi pilihannya ya itu. Tetap nggak mau.”
Katanya: “Biarlah
Hadid memilih jalan ini (menyempurnakan hafalan 30 Juz nya hingga Mutqin –hafalannya
kuat dan melekat) mak,”
Saya yang
mendengar cerita tentang Hadid menjadi sangat penasaran.
Maka ketika
Ustadz Suhaili Ahmad membawa Hadid untuk pengurusan tanah wakaf pada kesempatan
berikutnya, penasaran ini langsung hilang.
Ternyata Hadid memang sangat ideal. Badannya tinggi. Kulitnya putih. Hidungnya mancung. Sebaris
kumis tipis berjajar di atas bibirnya. Wajahnya yang murah senyum, menyempurnakan
aura wajah Qur’an nya yang bercahaya.
Selain itu,
Ustadz Suhaili juga memberitahu saya bahwa Hadid merupakan seorang pemain
sepakbola tanpa klub yang sangat berbakat.
Benar-benar
remaja idaman.
Post a Comment