Rincian Biaya Panel Surya Atap Rumah Untuk Daya 900 VA

 


Jika anda tertarik, sistem panel surya atap untuk rumah dengan daya 900 VA merupakan salah satu solusi. Lantas, berapa biaya sistem panel surya atap untuk rumah 900 VA jika ingin melakukan pemasangan?

Dari data PLN 2017, ada 18,7 juta pelanggan listrik 900 VA yang mengalami penyesuaian tarif listrik, yang mengakibatkan terjadinya kenaikan pembayaran listrik bulanan pelanggan.

Tarif listrik rumah tangga (R-1) 900 VA yang saat awalnya Rp 605/kWh akan naik menjadi Rp 791/kWh di 1 Januari 2017. Kemudian pada 1 Maret 2016 tarif naik lagi dari Rp 791/kWh menjadi Rp 1.034/kWh. Lalu di 1 Mei 2017 berubah dari Rp 1.034/kWh menjadi Rp 1.352/kWh.   Dan per 1 Juli akan ikut dalam mekanisme tariff adjustment.

Menurut data dari PT PLN (Persero), rata-rata pemakaian listrik pelanggan 900 VA adalah 124 kWh/bulan. Jika menggunakan harga subsidi, pelanggan hanya akan membayar sebesar Rp. 75.020,- setiap bulannya. Namun dengan penyesuaian tarif, maka nilai sebesar Rp. 75.020,- hanya mampu membiayai 56 kWh setiap bulannya. Atau hanya memenuhi 45% kebutuhan listrik dari kebutuhan idealnya.

Biaya Sistem Panel Surya Atap Untuk Rumah 900 VA

Untuk memenuhi kekurangan kebutuhan listrik sebesar 68 kWh tersebut, maka dapat mengaplikasikan sistem panel surya atap sebagai solusi. Ada beberapa tipe sistem yang dapat digunakan, yaitu:

1.    Sistem Grid Tie dengan EXIM tanpa baterai

Pada sistem grid tie, sistem panel surya harus berada di area yang memiliki jaringan koneksi dengan PLN untuk dapat bekerja. Minimal pada area tersebut PLN dapat bekerja 24 jam dan hanya terjadi pemadaman listrik sekali dalam sebulan dengan total lama waktu pemadaman tidak lebih dari satu jam. Hal ini karena sistem panel surya membutuhkan sinkronasi daya listrik PLN sebagai pemicu sistem bekerja. Sistem hanya berfungsi jika listrik PLN ada.

Untuk memenuhi kebutuhan 68 kWh per bulan maka dibutuhkan minimal kapasitas terpasang 600 Wp, dengan jumlah produksi positif mencapai 72 kWh per bulannya. Dengan biaya mulai dari Rp. 10.000.000,- untuk lama penggunaan minimal 10 tahun.

2.    Sistem Grid Tie dengan EXIM dan baterai

Pada sistem grid tie ini, sistem kerjanya sama dengan sistem grid tie diatas, namun ada penambahan baterai sebagai cadangan daya jika listrik mati. Sehingga sistem dapat mendukung kebutuhan listrik rumah, baik saat ada listrik PLN ataupun tidak ada. Kapasitas terpasang untuk sistem grid tie minimal 600 Wp, dengan jumlah produksi positif mencapai 72 kWh per bulannya. Dengan biaya mulai dari Rp. 10.000.000,- untuk lama penggunaan minimal 10 tahun.

Namun ada penambahan komponen inverter charger dan baterai, sesuai dengan kebutuhan penggunaan. Dapat diasumsikan untuk setiap kebutuhan cadangan daya 1000 watt per jamnya, dibutuhkan penambahan biaya mulai dari Rp. 5.000.000,- (sesuai dengan tipe kualitas inverter charger dan tipe baterai) untuk lama penggunaan bervariasi sesuai umur baterai-minimal satu tahun.

3.    Sistem hybrid pararel PLN

Pada sistem panel surya hybrid, sistem mampu bekerja dengan terhubung, tanpa terhubung ataupun bersamaan dengan PLN. Sistem ini cocok untuk lokasi yang memiliki PLN, namun sering terjadi pemadaman listrik.

Namun cenderung biayanya cukup mahal, dikarenakan penggunaan baterai adalah kebutuhan wajib. Untuk penggunaan 68 kWh perbulan, maka dibutuhkan 600 Wp panel surya dengan sistem charger dan inverter, dengan baterai dengan kapasitas 2,8 kW (DOD 80%) perharinya membutuhkan pembiayan mulai dari Rp. 20.000.000,- per sistemnya untuk lama pemakaian 10 tahun dan belum termasuk biaya pergantian baterai, minimal per  satu tahun.



 

No comments