Kebijakan Kurikulum Prototipe (Kurikulum 2022)
Pada tahun 2022 Kemendikbud berencana melakukan penggantian kurikulum. Kurikulum baru tersebut diyakini lebih mudah dipahami dan dimplementasikan oleh guru, berdasarkan tahap uji coba pada sekolah-sekolah penggerak.
Dalam pemaparannya, menteri Nadiem mengatakan bahwa dengan kurikulum itu, guru lebih bisa mengerti, beradaptasi, dan fleksibel, karena sesuai kemampuan muridnya. Selain itu, kurikulum tersebut memberikan kesempatan bagi guru berkreasi dan berinovasi. Sehingga, proses pembelajarannya lebih mudah.
Pergantian kurikulum tersebut bukan dalam artian untuk melanggengkan sebutan “ganti Menteri, ganti kurikulum.” Kurikulum baru ini justru yang akan memberikan kemerdekaan kembali pada guru-guru.
Kurikulum prototipe diberikan sebagai opsi tambahan bagi satuan pendidikan untuk melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. Kebijakan kurikulum nasional akan dikaji ulang pada 2024 berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran
Kurikulum prototipe memiliki beberapa karakteristik utama yang mendukung pemulihan pembelajaran:
1. Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter (iman, taqwa, dan akhlak mulia; gotong royong; kebinekaan global; kemandirian; nalar kritis; kreativitas).
2. Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
3. Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid (teach at the right level) dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal
Materi Kebijakan Kurikulum Baru. Klik untuk download
Post a Comment