Kemana Kalian Teman?

Baru dicari setelah dirasa kehilangan. Mungkin efek ini yang muncul akibat ketidakhadiran beberapa rekan kerja saya. Mereka pegawai terbaik yang sudah cukup senior, punya pengaruh, dan loyal terhadap atasan.


Saya sendiri tidak mau membuat persepsi. Mengapa ketidakhadiran itu muncul pada waktu yang bersamaan. Namun yang jelas, sebagai pegawai yang berkinerja terbaik, ketidakhadiran mereka membuat beberapa rekan lain bingung. Seperti merasa ada yang hilang. Termasuk pucuk pimpinan.
Syukurnya, mereka telah membentuk sistem kerja yang baku. Dengan susah payah, mereka bangun pondasi kinerja yang dinamis, kekeluargaan, dan fleksible. Itu yang menyebabkan kegiatan pembelajaran tetap jalan, meskipun kelimanya tak hadir.
Namun tetap saja, ketidakhadiran mereka memunculkan kebimbangan. Ada apa gerangan? Rekan-rekan sejawat pada bertanya-tanya. Memunculkan persepsinya sendiri-sendiri.
Saya sendiri tetap berfikir praktis. Sambil sesekali memainkan nalar: Ternyata yang rajin-rajin itu lebih mudah diamati dibanding yang tidak. Karena mereka akan dicari setelah dirasa kehilangan. Meskipun begitu, saya juga tak dapat menyembunyikan rasa penasaran: Kemana sih kalian teman?

No comments