Si Timi yang Buat Istri Saya Cemburu
Istri saya paling cemburu dengan yang namanya ini: Timi. Usianya tergolong belia. Kelahiran 1997. Bodinya cukup mulus. Kinyis-kinyis. Masih sedap dipandang mata.
Timi saya kenal 2 tahun yang lalu. Tampilannya membuat saya kepincut. Hingga tanpa berpikir panjang, ia saya boyong ke rumah.
Sejak itu lah, istri saya mulai merasakan sesuatu yang beda. Perhatian terhadapnya berkurang. Konsentrasi terbelah, dan fokus pun mulai terpecah. Timi ini memang butuh perhatian khusus. Saya harus terus memantau kesehatannya. Maklum, Timi juga termasuk andalan saya.
Ketika saya boyong dulu, tampilan Timi saya ubah. Kaki-kakinya saya percantik. Kulitnya saya perhalus. Dan identitas pribadinya saya lengkapi. Meskipun begitu, tetap saja ada yang kurang dari si Timi ini. Karena manja mungkin. Ia merasa tetap harus terus diperhatikan.
Timi akan merasa sangat sehat bila rutin digunakan. Hampir tidak ada keluhan. Namun sebaliknya, jika ia didiamkan, minimal satu minggu saja, si Timi rewel. Selalu saja ada keluhan. Mulai dari bunyi-bunyi, adanya rembesan, dan sebagainya. Masih tergolong normal sih. Tidak membahayakan. Tapi tetap saja, intinya harus terus diperhatikan. Inilah yang membuat istri saya cemburu.
Seperti yang terjadi 1 bulan terakhir ini. Setelah saya diamkan hampir seminggu, Timi ngambek. Klem selang dari saringan bensinnya rembes. Sehingga bau bensin menyengat kemana-mana. Saya langsung ambil tindakan, dengan mengganti klem yang baru. Masalah selesai.
Berikutnya, bolt cover di dalam timing belt bunyi, satu minggu berselang. Akibat longgarnya bolt ini, terdengar bunyi grok-grok saat Timi jalan. Kehebohan pun menyelimuti aksi Timi ini. Ia jadi pusat perhatian akibat bunyi grok-grok yang nyaring itu. Setelah bolt disetel ulang, masalah juga selesai.
Saya berharap, si Timi tetap terus sehat untuk menemani keluarga kecil kami. Meskipun kehadirannya membuat perhatian saya terbelah.
Anda penasaran siapa sebenarnya Timi itu? Dialah Timor S515i DOHC silver saya. Hehehehe…
Post a Comment