Tumin, Profesi Baru Bermodal Muka Tembok
Sampai cengengesan saya mendengar cerita rekan senior itu. Tentang profesi-profesi baru yang muncul saat ini. Mereka-mereka ini, termasuk yang sangat jeli memanfaatkan situasi, juga membaca peluang. Meskipun ini joke, tapi kadang ada benarnya juga.
Profesi baru itu diantaranya Tumin (begitu rekan saya itu mengistilahkan). Singkatan dari Tukang Minta-minta. Mereka ini bukanlah dhuafa, melainkan orang-orang mampu yang mengais rezeki, misalnya di sekolah-sekolah.
Modal Tumin ini tak banyak. Cukup rasa pede, muka tembok, dan tampang menakutkan. Kata teman saya itu, mereka ini biasanya beralasan dari LSM (yang nggak jelas), ataupun wartawan (juga nggak jelas/surat kabarnya).
Lucunya, dengan gaya parlente, parfum berkelas, dan sepatu pantofel, si Tumin yang katanya ingin menakut-nakuti itu, datang (menemui pimpinan) hanya untuk ‘minta’ untuk makan siang. Atau untuk beli bensin (padahal mobilnya diesel). Atau ada juga yang untuk pulang kampung (meskipun musim mudik masih jauh).
Kepada rekan senior itu, saya merasa heran, kok ada ya, yang seperti itu. Ini kan sekolah, buka badan usaha. Bukannya (dengan meminta-minta itu) mereka merendahkan martabatnya sendiri? Toh, (menurut saya nih) kalau ada yang mencurigakan dari (sekolah) itu, sudah ada yang urus. Jadi jangan lagi tambah dibebani. Ada-ada saja…
Post a Comment