Kirim Alamat dari Balik Bukit
Di dalam veloz putih yang sedang berlari pada kecepatan 70
Km/Jam, Hp saya tiba-tiba berdering. Saat buka cover, tertera panggilan masuk:
Joko Intarto. Betapa kagetnya saya, informasi apa gerangan yang akan saya
dapat.
“Mas bro, alamat
sampean dimana? Kok belum dikirim,” kata pria yang akrab disapa jto ini,
setelah sebelumnya bertanya tentang kabar.
“Wah, sudah saya kirim via email pak,” jawab saya.
“Ke siapa mas,” Tanya
kembali pak jto. “Ke siapa ya, saya lupa nama persisnya pak,” jawab saya
kembali. Pak jto lantas menyebut beberapa nama. Mencoba membantu mengingatkan,
namun tetap saja: Saya lupa.
“Yang ngirim info untuk interview UCS TV itu pak,” terang saya.
Alamat yang beliau maksud, mungkin untuk mengirim buku yang
baru saja selesai dicetak: “Semua Orang Bisa Sukses Jilid 1.” Sebagai salah
satu kontributor, saya dijanjikan akan dikirimi 1 eksemplar. Gratis.
Sayangnya, percakapan dengan salah seorang guru jurnalistik
saya itu terasa kurang nyaman. Terputus. Padahal, beliau sedang serius
menjelaskan tentang UCS TV kepada saya. Namun syukurnya, saya sempat kirim alamat.
Dari balik-balik bukit jalinsum menuju arah Medan, dari Berastagi.
Post a Comment