SMK Rujukan: Menanti Lahirnya Calon Bintang
Suasananya sudah seperti hotel berbintang. Sangat mirip. Mulai
dari tata letak ruangan, settingan
kamar, perangkat kasur, juga keramahan room
boy dan room girlnya.
Satu-satunya hal yang membuatnya tak seperti hotel berbintang yaitu: Lokasinya.
Hotel yang dimaksud memang berada dalam lingkungan sekolah.
Kami berkesempatan mengunjunginya beberapa waktu lalu.
Ketika itu sedang ada ‘Bimbingan Teknis Sekolah yang
Berpotensi Menjadi SMK Rujukan.’ Pada hari ketiga, perwakilan dari 120 SMK yang
jumlahnya sekitar 240 orang, diajak untuk melihat-lihat. Membandingkan. Kondisi
real yang ada di SMKnya masing-masing, dengan SMK yang kelak akan naik kelas
menjadi SMK Rujukan.
Ke-240 perwakilan SMK yang terdiri dari Kepala Sekolah dan
wakilnya itu dibagi menjadi 6 rombongan. Masing-masing rombongan mengunjungi
SMK yang berbeda-beda. Kami berkesempatan mengunjungi SMK Negeri 7, yang
berlokasi di jalan STM Medan.
Suasana ‘wah’ sudah tergambar sejak memasuki gerbang SMK
itu. Casing depannya menggiurkan.
Benar-benar futuristik. Minimarket waralaba layaknya Indomaret atau Alfamart
‘dipajang’ di situ. Namanya: Seven Mart.
Di sebelah kanannya, terdapat bangunan baru, yang belum
rampung. Berdiri megah, dengan sebagian konstruksinya melintang, dan menjadi
gapura sekolah itu.
“Ini bangunan baru yang kelak akan menambah kapasitas kamar
Seven Hotel,” ujar Matias, Wakil Kepala SMK Negeri 7 Medan bidang Kurikulum,
ketika menyambut rombongan kami.
Seven Hotel memang dicanangkan menjadi ikon SMK Negeri 7
Medan. Mungkin juga bagi ikon pendidikan di Kota Medan. Sehingga ketika proses
pembangunannya, dibuat selayaknya hotel berbintang.
Berkesempatan melongok sisi dalam kamar tersebut, kami
kembali berdecak kagum. Dekorasi indoornya
apik. Furniturenya mulus. Catnya masih baru. Kualitas kayunya juga, ukiran
Jepara.
Bathroomnya pun
demikian bagusnya. Keramiknya masih kinyis-kinyis.
Bak mandi ala iklan sabun ada di situ. Lengkap dengan tirai dan perangkat
lainnya.
Seven Hotel memang dibuat untuk menjadi bintang. Seandainya
sudah rampung, jumlah kamarnya akan menjadi 14. Tujuh kamar sudah selesai.
Tujuh kamar sisanya sedang tahap penyelesaian. Siap untuk menyambut tamu, dan
berkontribusi terhadap perkembangan pariwisata di Kota Medan.
Keberadaan hotel, minimarket, juga pelayanan tiket,
merupakan langkah SMK Negeri 7 Medan mendisain Teaching Factorynya. SMK-SMK lain yang berpotensi menjadi SMK
rujukan juga harus seperti itu.
Melalui Teaching
Factory, siswa akan terlibat langsung dalam proses produksi produk barang
ataupun jasa. Belajar bagaimana mengelola faktor-faktor produksi, menjadi
produk. Hingga bernilai jual, dan menghasilkan value.
Dengan terlibat langsung seperti itu, skill siswa meningkat.
Jam terbang bertambah. Serta yang lebih penting, merasakan langsung atmosfer
kerja. Sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Dengan Teaching Factory, bukan tak mungkin bintang-bintang
baru akan lahir. Tak hanya bergerak di bidang perhotelan. Bisa juga di bidang
industri otomotif, kelistrikan, teknologi komunikasi, animasi, atau yang lain.
Seperti kebanyakan Kompetensi Keahlian yang diselenggarakan SMK-SMK di
Indonesia.
SMK Rujukan memang sekolahnya para juara. Bintang-bintang
besar masa depan akan lahir di situ.
Seperti yang juga saya rasakan. Menunggu lahirnya sang bintang.
(sap)
Post a Comment