Pondasi Dasar Itu Bernama Literasi dan Numerasi
Seharian kami digodok oleh salah seorang Dosen di Auckland University of Technology (AUT). Namanya Graemme Smith.
Beliau tinggal di Tau Po. Sebuah kota kecil di pinggiran danau, yang berjarak 4 jam perjalanan darat dari Auckland.
Dalam sesi itu, Graemme menekankan satu hal penting ini: Literasi dan Numerasi (LN).
Begitu pentingnya, hingga beliau harus menggambarkan LN bagaikan sebuah pondasi pada bangunan. Melalui media gambar.
Pembelajaran yang dilakukan tanpa bekal LN, akan membuat kondisi kelas 'timpang'.
Menurut Graemme, pemerintah New Zealand sudah lama menerapkan penguasaan LN, untuk membuat negeri 'Kiwi' itu menjadi lebih maju dan produktif.
Melalui Literasi, siswa akan lebih memiliki pengetahuan dari membaca. Bisa menulis. Mampu berkomunikasi dan berbicara di depan umum. Serta mengkoordinasikan semua keterampilan itu.
Penguasaan numerasi, membuat siswa lebih menguasai ilmu dasar matematika. Simpelnya, kemampuan berhitungnya meningkat.
Kemampuan berhitung dasar. Yang manfaatnya bisa digunakan untuk mengatasi problem yang muncul, kelak ketika mereka akan masuk ke dunia industri nanti.
Ketinggalankah kita?
Program yang sama sebenanrnya sudah diterapkan. Meskipun Numerasi baru-baru ini kembali digiatkan.
Menurut saya, yang perlu dilakukan adalah: Membiasakan aktivitas berbasis LN sejak dini. Dini sekali. Seperti yang diutarakan Graemme: Embedding Literacy and Numeracy.
Karena penguasaan LN, bisa meningkatkan value kita sebagai seorang profesional.
Post a Comment