Ayo Jadi Guru Penggerak. Ini Cara Daftarnya...


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) telah merilis konsep merdeka belajar dan guru penggerak saat memperingati Hari Guru Nasional Tahun 2019.


“Saya di sini mengatakan gerakan di masing-masing sekolah. Itu yang mungkin akan terus kita bantu untuk memberikan ruang inovasi. Gerakan di masing-masing sekolah, gerakan yang namanya guru penggerak,” kata Nadiem.

Guru penggerak diharapkan mengambil tindakan yang muaranya memberikan hal yang terbaik untuk peserta didik.

“Guru penggerak ini beda dari guru yang lain dan saya yakin semua unit pendidikan baik di sekolah ataupun universitas ada paling tidak satu guru penggerak."

"Apa sih bedanya guru penggerak?

Guru yang mengutamakan murid dari apa pun, bahkan dari kariernya, mengutamakan murid dan pembelajaran murid. Karena itu mengambil tindakan-tindakan tanpa disuruh, diperintah, untuk melakukan yang terbaik. Ada juga yang namanaya orang tua penggerak. Filsafatnya sama, semua yang terbaik untuk anak,” terang Nadiem.

Mendikbud Nadiem yang telah akrab dengan inovasi, mengungkapkan filosofi inovasi.

“Inilah bagaimana pemerintah bisa membantu memerdekakan guru penggerak untuk melakukan berbagai macam inovasi. Tidak semua inovasi harus sukses, itu kuncinya inovasi."

"Banyak dari inovasi yang kita coba, kita eksperimen mungkin nggak terlalu berhasil. Tapi kita terus mencoba agar kita mengetahui apa yang pas untuk sekolah kita, untuk lingkungan kita,” ungkap Mendikbud Nadiem.

Dalam pidato Mendikbud memperingati Hari Guru Nasional, terdapat kalimat “Anda ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan”. Terkait dengan aturan yang dinilai perlu diperbaiki, hal itulah yang sedang dilakukan oleh Kemendikbud.

“Saya masih belum tahu jumlahnya berapa untuk guru penggerak. Tergantung siapa yang siap maju dan bergerak. Kalau di tiap sekolah ada paling tidak satu, harapannya minimal jumlah sekolah ya, 250.000 sampai 300.000, itu bisa kita dapatkan dalam 5 tahun ke depan."

"Itu bukan sesuatu yang cepat, sesuatu yang langsung dapat. Pertama, mereka harus menyadari apa sih perannya dan kita membantu untuk mereka bergerak.

Kedua, dari sisi regulasi dan birokrasi kita harus bantu guru. PR kita banyak, regulasi dan kebijakan yang mungkin tidak memberikan mereka ruang inovasi,” terang Mendikbud Nadiem.

“Saya sudah melihat garis besarnya, detailnya sedang disisir. Semua kedirjenan, staf khusus, eselon I kita kompak untuk menyisir satu-satu peraturan ini bagaimana bisa kita sederhanakan,” imbuh Nadiem Anwar Makarim.

Nah. Bagi anda yang ingin menjadi guru penggerak, silahkan daftar disini

No comments