Guru 10 Ribu Ijazah



Tulisan ini saya buat agak hati-hati. Karena bingung harus memulainya dari mana. Takut ada yang kurang. Apalagi berkaitan dengan portofolio seorang guru yang komplit superiornya.

Dia lah Drs H Purwanto MPd.T

Mengabdi sebagai guru sejak lulus ikatan dinas. Merantau ke Medan dari kampungnya di Batu Sangkar, Sumatera Barat.

Pak Pur (begitu saya memanggil beliau) membuat saya terus ingin belajar dan belajar. Dia sukses di manapun medan tempurnya.

Bagi siswa ia adalah inspirasi. Pak Pur mampu membangkitkan motivasi siswa yang sedang loyo, menjadi pemikiran optimis untuk menghadapi masa depan.

Saya sering ‘menguping’ beliau saat tengah beraksi di depan kelas. Ia seperti Romy Rafael, sedangkan siswa bagaikan peserta hipnotisnya. Kalau sudah begini, terserah ia mau dikemanakan arah kemudinya.

Apa karena ini pak Pur begitu dicintai anak-anak didiknya?

Jujur saya sering iri saat melihat beliau dihampiri orang banyak. Yang belakangan saya tahu kalau sebagian besar mereka itu adalah bekas peserta didiknya.

Sering saya mencari tahu. Formula rahasia apa yang sedang diracik pak Pur. Yang membuat ia dan seluruh siswa yang pernah dididiknya, terjalin dalam satu ikatan yang sangat kuat.

Cobalah anda pantau media sosialnya. Atau postingan-postingan akun lain yang berkaitan dengan foto dirinya. Ada banyak doa dan ucapan terima kasih di situ.

Rerata mereka memohon kepada Allah supaya pak Pur terus diberikan kesehatan dan kesempatan. Sehingga generasi setelah mereka bisa merasakan sentuhan magis yang sama.

Saya mengenal Pak Pur sejak tahun 2011. Pada SMK yang ia pimpin, sejak tahun 1998.

Portofolio selama 18 tahun memimpin SMK Sinar Husni 2 TR Labuhan Deli itu pula yang memunculkan kekhawatiran saya ketika hendak menulis ini.

Deretan prestasinya memang seperti rangkaian kereta. Kelas eksekutif pula.

Di tangan pak Pur,  SMK yang letaknya di pinggiran kota Medan itu dibuat menasional. Ya namanya. Ya prestasinya. Ya gengsinya. Dan ya…ya…ya…yang lain.

Pak Pur berhasil memperbaiki pondasi kepercayaan masyarakat terhadap SMK binaannya.

Puncaknya, ketika jumlah siswanya termasuk kategori yang terbanyak di luar pulau Jawa: 2500 siswa. Atau hampir 60 rombongan belajar.

Padahal kompetensi keahlian yang diselenggarakan hanya 3: Teknik & Bisnis Sepeda Motor, Teknik Kendaraan Ringan Otomotif, dan Teknik Instalasi Pemanfaatan tenaga Listrik.

Saya pernah kaget saya dipanggil beliau.

Ketika itu SMK Sinar Husni 2 TR Labuhan Deli ditunjuk pemerintah sebagai bakal calon SMK Rujukan. Sehingga harus menyiapkan cetak biru rencana kerja selama lima tahun ke depan. Untuk dipaparkan kepada tim seleksi di Jakarta.

Kaget pertama ketika saya ditunjuk untuk mendampinginya. Kaget kedua karena saya merasa bukan siapa-siapa. Hanya guru biasa yang mengambil jam honor.

Setelah melihat presentasinya di Jakarta, saya bisa menyimpulkan bahwa: pak Pur mahir berdiplomasi, berorasi, serta memiliki perencanaan dan pemikiran yang tajam.

Indikator keberhasilan (kepemimpinan) pak Pur juga bisa dilihat dari kepedulian stakeholder.

Pada periode kepemimpinannya lah SMK Sinar Husni 2 TR dipercaya pemerintah untuk mengelola banyak bantuan pendidikan. Yang membuat kualitas sarana semakin membaik. Alat-alat praktik pun lebih lengkap.

Modal itu yang membuat perusahaan-perusahaan besar mau diajak kerjasama. Saya tak perlu menyebutkan namanya: terkait branding.

(Kehadiran) perusahaan itu membuat siswa memiliki pasar. Yang membuat peluang alumni untuk bekerja lebih besar daripada kemungkinan menganggurnya.

Maka tak heran, betapa alumni-alumni itu merasa diperdulikan. Mereka merasa sedang ditata masa depannya.

Bayangkan kalau setiap tahun SMK Sinar Husni 2 TR Labuhan Deli meluluskan 600 siswa.

Maka telah tercetak 10 ribu lebih ijazah. 10 ribu lebih tandatangan, 10 ribu ucapan terima kasih.

Dan tentu, 10 ribu doa.

(suryaman amipriono)













No comments