Rahasia Muhammad Fitno, Tukang Bumbu yang Kini Miliki 18 Perusahaan: SEDEKAH!
H Muhammad Fitno memang pantas untuk kaya. Dia mengelola bisnisnya dengan bekerja sangat keras. Dan memulainya dari nol.
Kalaupun saat ini Fitno masuk golongan ‘crazy rich.’ Karena kekayaannya yang terus bertambah akibat bisnisnya yang makin menggurita, itu tak terlepas dari kebiasaannya mulianya: Bersedekah.
HM Fitno memang populer karena kedermawanannya. Menurut Fitno, bersedekah tidak membuat harta berkurang. Justru menjadi cara untuk melipatgandakan rezeki dan menolak bala.
HM Fitno berasal dari Pangkal Pinang. Ia lahir dari keluarga biasa. Ketika SMA, Fitno mencoba peruntungan dengan berjualan bumbu di pasar.
"Hari gini mau gengsi kayaknya enggak perlu apalagi kita sadar, orang lain belum tentu bisa membantu kita, yang tau keadaan kita yaitu diri kita sendiri," ujar HM Fitno sbagaimana dilansir merdekacom.
"Pada saat kita susah hanya diri kita dan orang-orang yang sayang sama kita yang tau. Tapi pada saat senang, begitu banyak orang datang nemuin kita. Jadi yang saya pikirkan pada saat ini saya tidak merepotkan orang tua saya, saya tidak membebani kedua orang tua saya dan Alhamdulillah apa yang saya lakukan dulu menjadi modal saya bener bisa mencapai keadaan sekarang," pungkasnya.
Fitno kemudian mencari peruntungan di Jakarta. Berbekal uang Rp50 ribu, Fitno gigih mondar mandir melamar pekerjaan di Ibu Kota.
Usahanya berbuah hasil. Fitno diterima bekerja sebagai telemarketing di sebuah perusahaan. Itulah awal karier anak bontot dari 11 bersaudara ini di Jakarta. Gajinya waktu itu sekitar Rp600 ribu per bulan.
Awal Karir Sebagai Telemarketing
Di Jakarta, Fitno yang berlatar belakang pendidikan bidang telekomunikasi, bekerja sebagai telemarketing. Tugasnya menawarkan produk-produk kepada kliennya lewat telepon.
Kala itu, dirinya mendapatkan gaji sebesar Rp 600 ribu untuk satu bulan. Tetapi, pekerjaan tersebut hanya berlangsung satu bulan.
Pernah Bekerja di Turki Selama Dua Tahun
HM Fitno diketahui pernah tinggal selama dua tahun di Turki. Kala itu, dirinya bekerja di salah satu perusahaan penyedia telekomunikasi terbesar di Turki yaitu Turkcell. Di perusahaan tersebut, Fitno bekerja sebagai ahli telekomunikasi.
Setelah dua tahun bekerja di Turki, HM Fitno lantas kembali ke Indonesia.
Saat ini, HM Fitno diketahui memiliki banyak bisnis yang sedang ia jalankan. Usaha pertamanya berkaitan erat dengan latar belakangnya di bidang telekomunikasi.
Melalui PT MAC Sarana Djaya, HM Fitno menekuni bisnisnya. Perusahaan tersebut merupakan penyedia hosting netral terbesar untuk cakupan indoor telekomunikasi tanah air.
Selain itu, perusahaannya tersebut juga sebagai pemasok solusi sistem antena terdistribusi (DAS) in-building serta menyediakan layanan penyewaan DAS kepada seluruh operator telekomunikasi besar di Indonesia.
Selain bisnis di bidang telekomunikasi, HM Fitno juga memiliki bisnis di bidang hotel. HM Fitno diketahui adalah pemilik jaringan F Hotel yang di antaranya ada di Jakarta, Lombok hingga Bali.
Tak hanya itu, HM Fitno juga memiliki beberapa unit bisnis kuliner seperti restoran bernama Kampoeng Bangka yang berlokasi di Jakarta selatan dan ada pula bisnis di bidang feysen dan e-commerce.
Fitno sukses membangun kerajaan bisnisnya di bawah bendera F Corporation. Mulai dari bidang properti; teknologi, telekomunikasi media & digital; perhotelan; gaya hidup; perdagangan dan distribusi; investasi dan manajemen aset; serta infrastruktur dan mekanik.
Dengan nama legal PT MFI Sinar Investama, F Corporation melakukan operasi bisnisnya di seluruh wilayah Indonesia di bawah manajemen lebih dari 18 anak usaha, usaha patungan, dan rekanan. Kini, perusahaan tersebut telah memiliki ratusan karyawan.
Ujian Saat Berbisnis
Melalui unggahan di channel Youtube 'Rico Huang', HM Fitno menceritakan pasang surut bisnis yang pernah ia alami. Ia mengatakan bahwa jatuh bangun diberikan Tuhan agar dirinya menjadi lebih kuat dan hebat.
"Yang pasti gagal ada ya, enggak mungkin tidak ada. Karena yang namanya jatuh bangun itu diberi oleh Tuhan untuk menjadi disaat kita jatuh membuat kita menjadi kuat dan hebat," kata HM Fitno.
"Kalaupun kita sukses membuat kita menjadi orang yang bersyukur dan Alhamdulillah pada saat jatuh pun enggak jatuh banget saya mengalami itu semua," lanjutnya.
Tapi pada saat jatuh saya terus bagaimana semangat dan terus untuk terus berdiri dan berlari dan jatuhnya pun yang dulu-dulu enggak jatuh yang bener-bener jatuh, tapi mengalami yang namanya sulit mengalami stag sebentar tapi langsung di kasih jalan oleh Allah," pungkasnya.
HM Fitno pun berpendapat bahwa jatuh bangun dalam kehidupan adalah ujian dan haruslah dijalani dengan ikhlas.
"Jatuh bangun itu memang ujian, karena hidup ini kan ujian menurut saya. Di dalam suatu proses kehidupan apapun baik percintaan, baik bisnis, baik berteman pasti ada pasang surut. Itu udah irama kehidupan, jadi mesti kita hadapi semua. Tapi kata Tuhan buat apa, buat kita menjadi orang yang kuat dan hebat," ujar HM Fitno.
Rajin Bersedekah Semampunya
Melalui unggahan video tersebut, diketahui HM Fitno merupakan salah satu orang yang rajin bersedekah. Ia lantas menjelaskan arti pentingnya bersedekah.
"Prinsip sedekah itu adalah tanda syukur kita kepada Tuhan yang telah begitu banyak memberikan nikmat, nikmat hidup kita, kita diberi nikmat hidup sehat, nikmat kemudahan, jadi yang pasti apapun yang Tuhan sudah hidupkan kita di dunia ini harus kita syukuri," kata HM Fitno.
"Salah satu penghambaan kita perintah Tuhan itu adalah dengan cara kita berbagi atau berbuat kebaikan ataupun memberikan manfaat bagi keluarga kita, kerabat, teman dan semuanya. Intinya itu prinsip hidup sebenarnya," lanjutnya.
"Karena hidup ini kan adalah pemberian dari Tuhan dan kita mesti memberi juga kepada orang lain. Kita salurkan kepada orang lain keberkahan itu, dan Alhamdulillah ini tanda hamba yang diciptakan oleh Tuhan untuk bersyukur, tentu kita harus berikan kepada orang lain," ungkap HM Fitno.
HM Fitno pun menambahkan bahwa sedekah dilakukan sesuai dengan kemampuan masing-masing individu. Ia menjelaskan bahwa dengan bersedekah, Tuhan akan membalas dengan lipatan yang lebih banyak lagi.
"Jadi kalau ingin bersedekah itu, kalau belum mampu besar ya kecil juga enggakpapa yang penting dilakukan, dan kalau bisa setiap hari setiap saat sekecil mungkin, bukan sebesar mungkin. Kalau enggak bisa besar, kecil juga enggakpapa," ujar HM Fitno.
"Tentunya kalau kita udah bersyukur, Tuhan akan balas lagi begitu banyak lipatan limpahan nikmat lagi kepada kita. Jadi enggak usah takut kalau kita bersedekah atau berbuat baik, yang penting ikhlas dulu yang paling penting," imbuhnya. (merdeka)
Post a Comment