‘Ku Retakkan ginjal kau nanti ya.”
Kota Medan tidak hanya terkenal karena kulinernya. Tapi juga memiliki banyak keunikan. Salah satunya ya karena ini: Dialek dan bahasa yang digunakan.
Sebab. Anda tidak akan pernah mendengar kata-kata seperti: Mana aci. Gak bole angek. Cemmana. Sukak-sukak. Bedangkik. Bonbon. Berselemak kali. Bereng. Balen. Ataupun bengak, di tempat lain.
Termasuk terhadap satu kalimat ungkapan. Yang disampaikan dengan dialek unik. Terdengar begitu seram. Khas dengan gaya sepak bola keras ala Medan. Yang terkenal dengan sebutan ‘Rap-rapnya’ itu.
‘Ku rrrretakkan ginjal kau nanti ya.”
Itu dia. Kalimat seram yang saya dengar di kalangan siswa. Yang setelah saya telusuri. Ternyata berasal dari youtube. Dari channel miliknya Maell Lee.
Kalimat itu sekilas terdengar sangar. Tapi sebenarnya, bukan bermaksud ingin seperti itu.
Ya logika aja. Coba anda bayangkan. Bagaimana caranya bagi orang biasa, untuk melukai bagian tubuh yang tergolong vital. Seperti ginjal. Yang letaknya pada perut bagian dalam. Yang bahkan dokter pun harus melalui pemeriksaan darah dan urin untuk mengetahui kondisi kesehatan ginjal itu sendiri.
Seperti gaya bermain bola ala ‘rap-rap’. Kalimat: ‘Ku rrrretakkan ginjal kau nanti ya” sesungguhnya hanya bertujuan sebagai psy war. Menjatuhkan mental lawan. Tanpa bermaksud untuk menyakiti. Apalagi sampai melukai fisik.
Karena Kota Medan. Yang sangat kental dengan budaya Melayu. Sebagaimana dibuktikan oleh kemegahan Istana Maimun dan Masjid Raya Al Mashun itu memang anggun.
Jadi kalau anda mendengar kalimat: ‘Ku rrrretakkan ginjal kau nanti ya”. Bersikaplah biasa aja ya. Karena bisa saja itu psy war. Tidak ada maksud untuk menyakiti.
Apalagi bagi si pembakar bendera Tauhid.
Post a Comment