Semangat Rivi

Rivi persis di sebelah kanan saya

Sebelum resign tahun 2010, kondisi Rivi Hendriawan amat sehat. Perawakannya kekar. Semangat kerjanya sangat selaras dengan kondisi badannya: menyala-nyala. Apalagi jika sedang mendapat order perbaikan mobil customer di luar kantor.


Tapi itu dulu. Sepuluh tahun lalu. Seperti yang ada di foto itu. Sebelum saya melenggang cantik keluar Astra.

Maka ketika pak Sabudi mengirim kondisi terkini Rivi Hendriawan melalui WA: Mak jleb. Pikiran ini kok langsung teringat akan dua orang tersayang. Yang pernah menjalani terapi serupa: Cuci Darah.

Oleh dokter, Rivi memang divonis menderita gagal ginjal. “Saat ini sedang menjalani rawat jalan dan cuci darah di klinik Rasyida,” sambung pak Sabudi semenit berikutnya. Kemudian mengirim foto kondisi Rivi saat di ruang Hemodialisa.



Kabar serupa juga dikirim Lastri. Billing cantik istri Zulharmein. Junior di Astra yang mendonorkan darahnya untuk almarhumah mamak beberapa waktu lalu.

Sepanjang pengetahuan saya, Rivi memang termasuk jenis karyawan yang beresiko (karena bidang pekerjaannya) mengalami gangguan ginjal.

Dia seorang mekanik. Yang menerima order jasa perbaikan mobil customer dari luar. Pengerjaannya di lokasi customer berada. Bisa di mana saja. Pokoknya di luar kantor.

Kami menyebutnya Bengkel Berjalan.

Rivi dibekali dengan satu unit mobil operasional. Mobil itu dilengkapi dengan peralatan bengkel yang cukup memadai. Yang bisa digunakan untuk menghasilkan produk jasa saat menerima order dari luar.

Di dalamnya ada toolset. Kompresor. Dongkrak. Dan peralatan lain. Pokoknya lengkap. Kecuali toilet.

Jika kondisinya ideal, dan karyawan menjaga pola hidup seimbang ketika bekerja di luar, harusnya semuanya tetap sehat.

Tapi kondisi di lapangan kadang berbeda.

Ketika aktif bertugas dulu, mantan mekanik bengkel berjalan pernah curhat ke saya:
“Kalo customer mau cepat, kadang kencing pun nggak sempat. Apalagi makan dan minum,” katanya begitu. Bisa jadi, pola itu yang menjadi kebiasaan. Yang menyebabkan organ dalam menjerit.

Padahal, organ dengan fungsi vital seperti ginjal, membutuhkan asupan air putih yang cukup agar kinerjanya bagus. Juga kebiasaan sehat seperti tidak menahan pipis.

Kembali lagi ke Rivi. Dia lulus dari Astra setelah saya.

Maka ketika suatu waktu dia mengabarkan bahwa dirinya dipinang oleh satu perusahaan perkebunan, saya mafhum. Karena saya paham betul kualitasnya. Seperti kebanyakan alumni Astra yang lain.

Setelah itu, lama saya tak berkomunikasi dengan Rivi. Hingga ada yang menginfokan. Bahwa mereka akan menjenguknya. Karena menderita gagal ginjal sejak Februari. Dan harus menjalani cuci darah. Seperti reportasenya Lastri.

Rivi, tetaplah semangat. Dunia tetap akan indah. 

Meskipun fungsi organ di tubuhmu sudah digantikan oleh mesin sebesar lemari es.






No comments